Hai sobat ,, tau gak salah satu nabi
kita yang disebut sebagai bapak para Ambiya! Yup betul! Nabi Ibrahim. Beliau
mempunyai keturunan yang banyak menjadi Nabi. Ibrahim adalah pemimpin yang tranformatif yang
selalu optimis dan maju di tengah sukunya yang masih menyembah patung.
“Sesungguhnya
kami berlepas diri daripada kamu dari daripada apa yang kamu sembah selain
Allah, kami ingkari (kekafiran)mu dan telah nyata antara kami dan kamu
permusuhan dan kebencian buat selama-lamanya sampai kamu beriman kepada Allah
saja.”(QS al Mumtahanah : 4).Ayat diatas adalah perkataan Ibrahim kepada
kaumnya yang menunjukkan ketegasanya dalam bertauhid.
Nah, sobat,, kita sebagai
umat muslim patut mencontoh nabi kita yang satu ini. Why? karena dia mempunyai
sifat perjuangan yang tinggi loh sobat.. mau tau? Yuk, simak kisahnnya. Nabi Ibrahim telah melakukan
metode ilmiah dalam mencari Tuhannya. Dia mempergunakan akal sehat dalam
mencari Tuhan, dia mengingkari sesembahan umatnya yaitu berhala karena secara
akal berhala tidak dapat mendatangkan manfaat maupun mudharat. Akhirnya dengan
pengalamanya mencari Tuhan ia menemukan bahwa Tuhannya adalah Tuhan pemilik
alam semesta ini, dan Tuhan itu Esa, karena kalau Tuhan lebih dari satu akan
terjadi kekacauan.
Kemudian, untuk menyadarkan kaumnya beliau melakukan penghancuran terhadap
berhala – berhala sesembahan kaumnya. Karena ulahnya ini, Ibrahim ditangkap sang Raja, Ibrahim tidak mau menyia – nyiakan kesempatan
bertemu raja untuk berdakwah. Disinilah Ibrahim melakukan debat dengan akal
sehat tentang Tuhan. Maka kaumnya pun bingung setelah
mendengar argumen Ibrahim tentang ketidakberdayaan patung – patung yang mereka
anggap sebagaii Tuhan itu. Karena tidak mampu melawan
argument Raja pun memutuskan menghukum bakar Nabi Ibrahim. Disinilah mukjizat
dari Allah datang, Ibrahim tidak mempan dibakar. Melihat
peristiwa ini banyak kaumnya yang tersadar.
Banyak
kisah nabi Ibrahim yang dapat kita ambil pelajaran. Beberapa diantaranya
,petama yaitu ketika ia hidup di tengah keluarga dan masyarakat yang menyembah
berhala ia tetap sabar menghadapinya. Kemudian, ketika Allah belum mengkaruniakan anak
kepada belia meskipun usianya telah tua, ia tetap sabar. Ketiga, ketika ia diperintahkan Allah untuk berkhitan ketika
sudah dewasa, ia tetap melaksanakan. Keempat, ketika ia diperintahkan untuk
menyembelih anak yang dicintainya ia melakukannya. Dalam peristiwa ini Ibrahim
menunjukkan kepemimpinan yang luar biasa, ia menanyakan dan mengajak diskusi
anaknya sebelum melaksanakan peritah Allah untuk mengorbankan anaknya.
Kemudian peristiwa ini kita peringati sekarang sebagai hari Qur’ban. Dan masih banyak lagi kisah Ibrahim yang menunjukkan
kesabaran dan kepatuhan seorang hamba pada Rabbnya. Maka dari itu sobat,, Allah mengangkat Ibrahim sebagai kekasihnya.
So, sobat lentera,, meneladani sifat Nabi
Ibrahim itu penting,, apalagi jika kita ingi jadi pemimpin yang bertakwa ! Memimpin dengan hikmah, seimbang antara ilmu dan praktek, memiliki kemampuan mengendalikan diri, dan memiliki keberanian menjalankan
kebenaran
Tidak ada komentar:
Posting Komentar