Jumat, 16 November 2012

NABI IBRAHIM AS BAPAK PARA NABI



Hai sobat ,, tau gak salah satu nabi kita yang disebut sebagai bapak para Ambiya! Yup betul! Nabi Ibrahim. Beliau mempunyai keturunan yang banyak menjadi Nabi. Ibrahim adalah pemimpin yang tranformatif yang selalu optimis dan maju di tengah sukunya yang masih menyembah patung.
“Sesungguhnya kami berlepas diri daripada kamu dari daripada apa yang kamu sembah selain Allah, kami ingkari (kekafiran)mu dan telah nyata antara kami dan kamu permusuhan dan kebencian buat selama-lamanya sampai kamu beriman kepada Allah saja.”(QS al Mumtahanah : 4).Ayat diatas adalah perkataan Ibrahim kepada kaumnya yang menunjukkan ketegasanya dalam bertauhid.
Nah, sobat,, kita sebagai umat muslim patut mencontoh nabi kita yang satu ini. Why? karena dia mempunyai sifat perjuangan yang tinggi loh sobat.. mau tau? Yuk, simak kisahnnya. Nabi Ibrahim telah melakukan metode ilmiah dalam mencari Tuhannya. Dia mempergunakan akal sehat dalam mencari Tuhan, dia mengingkari sesembahan umatnya yaitu berhala karena secara akal berhala tidak dapat mendatangkan manfaat maupun mudharat. Akhirnya dengan pengalamanya mencari Tuhan ia menemukan bahwa Tuhannya adalah Tuhan pemilik alam semesta ini, dan Tuhan itu Esa, karena kalau Tuhan lebih dari satu akan terjadi kekacauan.
Kemudian, untuk menyadarkan kaumnya beliau melakukan penghancuran terhadap berhala – berhala sesembahan kaumnya. Karena ulahnya ini, Ibrahim ditangkap sang Raja, Ibrahim tidak mau menyia – nyiakan kesempatan bertemu raja untuk berdakwah. Disinilah Ibrahim melakukan debat dengan akal sehat tentang Tuhan. Maka kaumnya pun bingung setelah mendengar argumen Ibrahim tentang ketidakberdayaan patung – patung yang mereka anggap sebagaii Tuhan itu. Karena tidak mampu melawan argument Raja pun memutuskan menghukum bakar Nabi Ibrahim. Disinilah mukjizat dari Allah datang, Ibrahim tidak mempan dibakar. Melihat peristiwa ini banyak kaumnya yang tersadar.
Banyak kisah nabi Ibrahim yang dapat kita ambil pelajaran. Beberapa diantaranya ,petama yaitu ketika ia hidup di tengah keluarga dan masyarakat yang menyembah berhala ia tetap sabar menghadapinya. Kemudian, ketika Allah belum mengkaruniakan anak kepada belia meskipun usianya telah tua, ia tetap sabar. Ketiga, ketika ia diperintahkan Allah untuk berkhitan ketika sudah dewasa, ia tetap melaksanakan. Keempat, ketika ia diperintahkan untuk menyembelih anak yang dicintainya ia melakukannya. Dalam peristiwa ini Ibrahim menunjukkan kepemimpinan yang luar biasa, ia menanyakan dan mengajak diskusi anaknya sebelum melaksanakan peritah Allah untuk mengorbankan anaknya. Kemudian peristiwa ini kita peringati sekarang sebagai hari Qur’ban. Dan masih banyak lagi kisah Ibrahim yang menunjukkan kesabaran dan kepatuhan seorang hamba pada Rabbnya. Maka dari itu sobat,, Allah mengangkat Ibrahim sebagai kekasihnya.
So, sobat lentera,, meneladani sifat Nabi Ibrahim itu penting,, apalagi jika kita ingi jadi pemimpin yang bertakwa ! Memimpin dengan hikmah, seimbang antara ilmu dan praktek, memiliki kemampuan mengendalikan diri, dan memiliki keberanian menjalankan kebenaran

Tidak ada komentar:

Posting Komentar